Mitos selanjutnya adalah tentang keberadaan putri nglirip yang konon
menjadi penunggu air terjun ini. Didalam air terjun ini konon ada gua
yang disitulah tempat roh dari putri nglirip bergentayangan. Ada banyak
versi yang menceritakan tentang mitos putri nglirip, salah satunya
adalah dulu ada sesosok wanita yang menunggu kekasihya sekian lama di
gua ini, dan kekasihnya itu pun tidak kunjung datang. Sampai saat ini
masyarakat sekitar banyak yang masih percaya tentang sosok putri
nglirip. Masyarakat bahkan ada yang percaya bahwa putri nglirip masih
sering bermain-main di air terjun sambil ditemani putri-putri
pengawalnya.
Dari mitos yang kedua muncul sebuah mitos baru yaitu janganlah anda
berwisata ke lokasi ini dengan berpasangan. Karena putri nglirip tidak
menyukai orang yang berpasangan. Mungkin dia merasa iri sama orang yang
beruntung mempunyai pasangan yang setia. Kebanyakan pasangan yang sudah
pernah berlibur ke air terjun nglirip akan putus dalam waktu sekitar 40
hari. Kepercayaan ini sudah sangat beredar luas di masyarakat sekitar.
Maka dari itu dari semua mitos yang ada saya menyimpulkan bahwa tempat wisata air terjun nglirip ini sangat cocok sekali untuk para jomblo yang ingin sekedar refreshing dan menenangkan diri merenungi nasib, hehe.
Selain terkenal dengan mitosnya, Banyak juga pengunjung yang datang karena melihat keindahan yang ditawarkan di tempat ini. Air terjun nglirip
berada di wilayah Kecamatan Singgahan, Tuban lebih tepatnya di Desa
MulyoAgung, Kurang lebih sekitar 30-40 KM dari kota Tuban. Air terjun
ini memiliki ketinggian lebih dari 40 meter. Sumber mata airnya berasal
dari hutan Kerawak yang berada kurang lebih 3KM dari air terjun ini.
Jika dilihat dari agak jauh akan nampak Begitu Indah sekali karena
terlihat warna airnya yang kehijau-hijauan dipadu pepohonan yang rumbun.
Sangat cocok sekali untuk anda yang suka hunting foto pemandangan alam,
dijamin hasilnya pasti memuaskan.
Dahulu pengunjung tidak dikenakan biaya karcis saat masuk ke air terjun ini. Memang air terjun nglirip
ini masih belum di kelola dan dikomersilkan oleh warga. Warga hanya
mendapatkan keuntungan dengan cara berjualan makanan dan minuman di
sekitar tempat wisata. Kebetulan juga tempat wisata ini lokasinya
berdekatan dengan makam KH Abdul Jabar yang pernah didatangi oleh
Gusdur. Pengunjung yang berziarah juga banyak yang menyempatkan diri
untuk mengunjungi wisata air terjun nglirip. Tapi menurut keterangan
terbaru sekarang pengunjung akan dikenakan biaya Rp 3000 permotor oleh
warga sekitar. Warga akan menjamin keamanan motor-motor pengunjung.
Untuk menuju Tempat wisata ini Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi.
Tapi jika anda tidak mempunyai kendaraan pribadi, bisa juga menggunakan
kendaraan umum. terdapat dua rute yang dapat ditempuh dari terminal
Tuban menuju tempat ini. Rute yang pertama adalah Rute Singgahan dimana
anda harus naik bus jurusan jatigoro, bis ini akan transit di terminal
Bojonegoro sebelum ke jatigoro. Anda dapat berhenti di perempatan anjlok
kemudian anda dapat berjalan kaki atau naik angkutan umum jurusan
montong menuju air terjun nglirip. Rute yang kedua adalah anda Naik
angkutan umum jurusan montong yang kemudian dilanjutkan naik angkutan
umum lagi jurusan jojogan, anda langsung bisa melihat air terjun nglirip
jika memilih rute ini. Dan untuk dapat lebih dekat ke air terjun anda
harus berjalan melewati jalan setapak. (wisatajawa.com).
Mungkin suatu saat nanti air terjun nglirip akan dapat dikelola
oleh pemerintah sehingga dapat menjadi objek wisata air terjun yang
lebih bagus dan lebih indah lagi. Dan akhirnya dapat menjadi kebanggaan
warga Tuban. Sekian artikel ini jika ada salah-salah informasi mohon di
informasikan di komentar di bawah, Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar